Guru masa
kini, tentu haruslah berbeda dari guru zaman dulu yang posisinya ditempatkan
sebagai satu-satunya sumber ilmu pengetahuan. Hari ini, guru tidak lagi tunggal
menjadi pusat pendidikan dan pembelajaran, namun guru dituntut aktif dan
efektif dalam melaksanakan pembelajaran. Salah satu cara agar mewujudkan
pembelajaran yang aktif dan efektif yaitu dengan cara memilih metode
pembelajaran yang tepat. Namun terkadang guru mengalami kegalauan dalam memilih
model pembelajaran yang cocok untuk diterapkan pada saat mengajar di kelas.
Apa sih Model Pembelajaran itu?
Menurut Slavin, model pembelajaran adalah suatu acuan
kepada pendekatan pembelajaran termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungannya,
dan sistem pengelolaannya. Sedangkan menurut Trianto, model pembelajaran adalah
secagai acuan perancanaan dalam pembelajaran di kelas ataupun tutorial untuk
menentukan perangkat-perangkat pembelajaran yang sesuai dengan bahan ajar yang
diajarkan. Berdasarkan kedua pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang dirancang atau dikembangakan dengan
menggunakan pola pembelajaran tertentu.
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan pada
materi matematika adalah model pembelajaran Team
Game Tournament (TNT). Team Game
Tournament adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan
adannya kerjasama antar kelompok untuk mencapai tujuan belajar. Hal yang
menarik dari Team Game Tournament dan
membedakan dengan tipe pembelajaran kooperatif yang lainnya adalah turnamen. Model
pembelajaran Team Game Tournament melibatkan
aktivitas seluruh peserta didik, melibatkan peran peserta didik sebagai tutor
teman sebaya dan mengandung unsur
permainan dan penguatan. Model pembelajaran Team Game Tournament memeberi
peluang kepada peserta didik untuk belajar lebih rileks di samping menumbuhkan
tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
sumber :mejabelajaramel.blogspot.com
Nah, Bagaimana Langkah-Langkah dalam menerapkan model
pembelajaran Team Game Tournament ?
·
Penyajian Kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi di kelas,
biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah dan tanya
jawab.
·
Pembentukan Kelompok (Team)
Satu kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang peserta didik yang
anggotanya heterogen. Masing-masing kelompok diberi tugas untuk belajar bersama
supaya semua anggota kelompok dapat memahami materi pelajaran dan dapat
menjawab pertanyaan dengan optimal pada saat game dan turnamen mingguan.
·
Game
Guru menyiapkan pertanyaan (game) untuk menguji
pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari
penyajian kelas dan belajar kelompok. Peserta didik
memilih nomor game dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor
itu. Peserta didik yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar akan mendapat
skor, kemudian skor tersebut dikumpulkan untuk turnamen mingguan.
·
Turnamen
Turnamen dilakukan seminggu sekali atau setiap satu satuan
materi pelajaran telah selesai dilaksanakan. Peserta didik melakukan permainan
(game) akademik yaitu dengan cara berkompetisi dengan anggota tim yang
memiliki kesamaan tugas/materi yang dipelajari. Guru menyiapkan beberapa meja
turnamen. Setiap meja diisi oleh tiga peserta didik yang memiliki kemampuan
setara dari kelompok yang berbeda (peserta didik yang pandai berkompetisi
dengan peserta didik pandai dari kelompok lainnya, demikian pula peserta didik
yang kurang pandai juga berkompetisi dengan peserta didik yang kurang pandai
dari kelompok lain). Dengan cara demikian, setiap peserta didik memiliki
peluang sukses sesuai dengan tingkat kemampuannya. Akuntabilitas individu
dijaga selama kompetisi supaya sesama anggota tim tidak saling membantu.
·
Team recognize
Tim yang menunjukkan kinerja paling baik akan mendapat
penghargaan atau sertifikat. Seperti layaknya lomba, tim yang paling banyak
mengumpulkan poin/skor akan mendapat predikat juara umum, kemudian juara
berikutnya berurutan sesuai dengan jumlah poin/skor yang berhasil diraihnya.
Dalam pelaksanaannya ternyata TGT memiliki beberapa kelebihan
dan Kekurangan, diantaranya:
KELEBIHAN
·
Siswa tidak terlalu
bergantung kepada guru
· Siswa lebih percaya diri
untuk berfikir mandiri, menumakan informasi dari berbagai sumber, dan belajar
bersama siswa lainnya
· Mengembangkan kemampuan
mengungkapkan ide secara verbal dan membandingkan dengan ide-ide orang lain
·
Menumbuhkan sikap respon
terhadap orang lain
·
Membantu memberdayakan setiap
siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar
·
Meningkatkan prestasi
akademik dan kemampuan sosial
·
Meningkatkan kemampuan siswa
menggunakan informasi dan mengubah belajar abstrak menjadi nyata.
KEKURANGAN
·
Dibutuhkan waktu yang relatif
lama untuk melaksanakan model kooperatif tipe TGT
·
Siswa yang memiliki kemampuan
lebih akan merasa terhambat oleh siswa yang berkemampuan kurang
·
Memerlukan kerja keras dalam
memadukan kemampuan individu siswa dengan kerjasamanya
·
Menciptakan kondisi saling
memberi pemahaman antar siswa bisa timbul pemahaman berbeda dengan apa yang
diharapkan
Berikut beberapa penelitian pelaksanaan model
pembelajaran kooperatif dengan menggunakan tipe TGT;
1. Kadir Tiya, seorang Dosen
Pendidikan Matematika Jurusan PMIPA FKIP Universitas Haluelo melakukan
penelitian pada tanggal 7 Maret hingga 22 Juni 2012 pada semester genap Tahun
Ajaran 2012/2013 di kelas VIII, SMP Negeri 1 Mawasangka Kab. Buton. Penelitian
yang Beliau lakukan adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipr TGT. Penelitian tersebut dilaksanakan sebanyak 3
siklus dengan mengikuti prosedur yang usdah ditentukan. Dari ketiga siklus yang
dilaksanakan, maka dari tahapan setiap siklus, dimana siklus I mencapai 46,88%,
siklus II 68,75%, dan siklus III sebesar 87,5% dari ketiga siklus masing-masing
mengalami peningkatan secara signifikan.
2. Suharani melakukan penelitian
di SDN 07 Baruga Kota Kendiri yang dilaksanakan pada semester genap tahun
ajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas
yang bertujuaan untuk menganalisis peningkatan aktivitas mengajar matematika melalui
penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT. Subyek dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VB SDN 07 Baruga Kendiri yang berjumlah 20 orang yangterdiri
dari 8 siswa putri dan 12 siswa putra.
Penelitian
tersebut dilaksanakan sebanyak 3 siklus dengan mengikuti prosedur yang usdah
ditentukan. Pada kondisi awal, hasil belajar siswa kelas VB masih rendah, hal
ini disebabkan karena guru di SDN 07 Baruga cenderung menggunakan model
pembelajarn direct instruction di mana guru berperan aktif dalam pembelajaran
sedangkan siswa hanya perlu mengingat apa yang telah disampaikan guru.
Pada siklus
I dilaksanakan selama 3 kali pertemuan. Pertemuan pertama menyampaikan materi
penjumlahan tiga pecahan berturut-turut, pertemuan kedua menyampaikan materi
pengurangan tiga pecahan berturut-turut, dan pertemuan ketiga dengan materi
memcahkan masalah sehari-hari yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan
pecahan. Hasil Siklus I berupa rata-rata 72,5 dari evaluasi yang dilaksanakan
pada setiap pertemuan siklus I.
Pada
siklus II dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama dengan materi
perkalian tiga pecahan sedangkan pertemuan kedua dengan materi pembagian tiga
pecahan berturut-turut. Hasil siklus II berupa rata-rata 82,25 dari evaluasi
yang dilaksanakan pada setiap pertemuan siklus II.
Hasil
penelitian menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika menjadi 95%. Meningkatkan
aktivitas belajar matematika yang tuntas sebanya 19 siswa dari 20 siswa. Meningkatkan
hasul belajar siswa kelas VB yaitu 95% tuntas dan 5% tidak tuntas.
Jadi, bagi Kalian Guru maupun Calon Guru gausah galau lagi dalam memilih model dan tipe pembelajarana, Let's Move On to TGT, yukkk!!
Refrensi
Andriani, Rini. 2014. Model Pembelajaran Tema Games Tournaments. Diakses
di https://www.duniapembelajaran.com/2014/08/model-pembelajaran-team-game-tournament.html pada tanggal 12 Maret 2018.
Anonim. 2015. Pengertian Model Pembelajaran Definisi
Menurut Para Ahli dan Kriteria. Diakses di http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-model-pembelajaran-definisi.html pada tanggal 12 Maret 2018.
Holis, Nur. 2013. Kelebihan dan Kekurangan Cooperative
Learning TGT. Diakses di http://home-edukasi.blogspot.co.id/2013/04/kelebihan-dan-kekurangan-tgt.html
pada tanggal 17 Maret 2108.
Suharni. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelasi VB SDN 07 Baruga
Kendiri. Jurnal WAKAPENDIK Vol 2. No.4 (online)
Tiya, Kadir. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Teams GamesTournament(TGT) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Siswa SMPN. Jurnal Pendidikan Matematika Volume 4 Nomor 2 (online)
No comments:
Post a Comment