Saturday, March 17, 2018

Let's Move on to TGT, yukkk!


Guru masa kini, tentu haruslah berbeda dari guru zaman dulu yang posisinya ditempatkan sebagai satu-satunya sumber ilmu pengetahuan. Hari ini, guru tidak lagi tunggal menjadi pusat pendidikan dan pembelajaran, namun guru dituntut aktif dan efektif dalam melaksanakan pembelajaran. Salah satu cara agar mewujudkan pembelajaran yang aktif dan efektif yaitu dengan cara memilih metode pembelajaran yang tepat. Namun terkadang guru mengalami kegalauan dalam memilih model pembelajaran yang cocok untuk diterapkan pada saat mengajar di kelas.

Apa sih Model Pembelajaran itu?
          Menurut Slavin, model pembelajaran adalah suatu acuan kepada pendekatan pembelajaran termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungannya, dan sistem pengelolaannya. Sedangkan menurut Trianto, model pembelajaran adalah secagai acuan perancanaan dalam pembelajaran di kelas ataupun tutorial untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran yang sesuai dengan bahan ajar yang diajarkan. Berdasarkan kedua pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran  yang dirancang atau dikembangakan dengan menggunakan pola pembelajaran tertentu.
          Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan pada materi matematika adalah model pembelajaran Team Game Tournament (TNT). Team Game Tournament adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan adannya kerjasama antar kelompok untuk mencapai tujuan belajar. Hal yang menarik dari Team Game Tournament dan membedakan dengan tipe pembelajaran kooperatif yang lainnya adalah turnamen. Model pembelajaran Team Game Tournament melibatkan aktivitas seluruh peserta didik, melibatkan peran peserta didik sebagai tutor teman sebaya dan mengandung unsur  permainan dan penguatan. Model pembelajaran Team Game Tournament  memeberi peluang kepada peserta didik untuk belajar lebih rileks di samping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
sumber :mejabelajaramel.blogspot.com

Nah, Bagaimana Langkah-Langkah dalam menerapkan model pembelajaran Team Game Tournament ?
·         Penyajian Kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi di kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah dan tanya jawab.

·         Pembentukan Kelompok (Team)
Satu kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang peserta didik yang anggotanya heterogen. Masing-masing kelompok diberi tugas untuk belajar bersama supaya semua anggota kelompok dapat memahami materi pelajaran dan dapat menjawab pertanyaan dengan optimal pada saat game dan turnamen mingguan.

·         Game
Guru menyiapkan pertanyaan (game) untuk menguji pengetahuan yang diperoleh  peserta  didik  dari  penyajian  kelas  dan  belajar  kelompok. Peserta didik memilih nomor game dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Peserta didik yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar akan mendapat skor, kemudian skor tersebut dikumpulkan untuk turnamen mingguan.

·         Turnamen
Turnamen dilakukan seminggu sekali atau setiap satu satuan materi pelajaran telah selesai dilaksanakan. Peserta didik melakukan permainan (game) akademik yaitu dengan cara berkompetisi dengan anggota tim yang memiliki kesamaan tugas/materi yang dipelajari. Guru menyiapkan beberapa meja turnamen. Setiap meja diisi oleh tiga peserta didik yang memiliki kemampuan setara dari kelompok yang berbeda (peserta didik yang pandai berkompetisi dengan peserta didik pandai dari kelompok lainnya, demikian pula peserta didik yang kurang pandai juga berkompetisi dengan peserta didik yang kurang pandai dari kelompok lain). Dengan cara demikian, setiap peserta didik memiliki peluang sukses sesuai dengan tingkat kemampuannya. Akuntabilitas individu dijaga selama kompetisi supaya sesama anggota tim tidak saling membantu.

·         Team recognize
Tim yang menunjukkan kinerja paling baik akan mendapat penghargaan atau sertifikat. Seperti layaknya lomba, tim yang paling banyak mengumpulkan poin/skor akan mendapat predikat juara umum, kemudian juara berikutnya berurutan sesuai dengan jumlah poin/skor yang berhasil diraihnya.

          Dalam pelaksanaannya ternyata TGT memiliki beberapa kelebihan dan Kekurangan, diantaranya:

KELEBIHAN
·         Siswa tidak terlalu bergantung kepada guru
·    Siswa lebih percaya diri untuk berfikir mandiri, menumakan informasi dari berbagai sumber, dan belajar bersama siswa lainnya
·   Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide secara verbal dan membandingkan dengan ide-ide orang lain
·         Menumbuhkan sikap respon terhadap orang lain
·         Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar
·         Meningkatkan prestasi akademik dan kemampuan sosial
·         Meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan mengubah belajar abstrak menjadi nyata.

KEKURANGAN
·         Dibutuhkan waktu yang relatif lama untuk melaksanakan model kooperatif tipe TGT
·         Siswa yang memiliki kemampuan lebih akan merasa terhambat oleh siswa yang berkemampuan kurang
·         Memerlukan kerja keras dalam memadukan kemampuan individu siswa dengan kerjasamanya
·         Menciptakan kondisi saling memberi pemahaman antar siswa bisa timbul pemahaman berbeda dengan apa yang diharapkan

Berikut beberapa penelitian pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan tipe TGT;
1.          Kadir Tiya, seorang Dosen Pendidikan Matematika Jurusan PMIPA FKIP Universitas Haluelo melakukan penelitian pada tanggal 7 Maret hingga 22 Juni 2012 pada semester genap Tahun Ajaran 2012/2013 di kelas VIII, SMP Negeri 1 Mawasangka Kab. Buton. Penelitian yang Beliau lakukan adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipr TGT. Penelitian tersebut dilaksanakan sebanyak 3 siklus dengan mengikuti prosedur yang usdah ditentukan. Dari ketiga siklus yang dilaksanakan, maka dari tahapan setiap siklus, dimana siklus I mencapai 46,88%, siklus II 68,75%, dan siklus III sebesar 87,5% dari ketiga siklus masing-masing mengalami peningkatan secara signifikan.

2.                  Suharani melakukan penelitian di SDN 07 Baruga Kota Kendiri yang dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas yang bertujuaan untuk menganalisis peningkatan aktivitas mengajar matematika melalui penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB SDN 07 Baruga Kendiri yang berjumlah 20 orang yangterdiri dari 8 siswa putri dan 12 siswa putra.

Penelitian tersebut dilaksanakan sebanyak 3 siklus dengan mengikuti prosedur yang usdah ditentukan. Pada kondisi awal, hasil belajar siswa kelas VB masih rendah, hal ini disebabkan karena guru di SDN 07 Baruga cenderung menggunakan model pembelajarn direct instruction di mana guru berperan aktif dalam pembelajaran sedangkan siswa hanya perlu mengingat apa yang telah disampaikan guru.

Pada siklus I dilaksanakan selama 3 kali pertemuan. Pertemuan pertama menyampaikan materi penjumlahan tiga pecahan berturut-turut, pertemuan kedua menyampaikan materi pengurangan tiga pecahan berturut-turut, dan pertemuan ketiga dengan materi memcahkan masalah sehari-hari yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pecahan. Hasil Siklus I berupa rata-rata 72,5 dari evaluasi yang dilaksanakan pada setiap pertemuan siklus I.

Pada siklus II dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama dengan materi perkalian tiga pecahan sedangkan pertemuan kedua dengan materi pembagian tiga pecahan berturut-turut. Hasil siklus II berupa rata-rata 82,25 dari evaluasi yang dilaksanakan pada setiap pertemuan siklus II.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika menjadi 95%. Meningkatkan aktivitas belajar matematika yang tuntas sebanya 19 siswa dari 20 siswa. Meningkatkan hasul belajar siswa kelas VB yaitu 95% tuntas dan 5% tidak tuntas.


Jadi, bagi Kalian Guru maupun Calon Guru gausah galau lagi dalam memilih model dan tipe pembelajarana, Let's Move On to TGT, yukkk!!

Refrensi
Andriani, Rini. 2014. Model Pembelajaran Tema Games Tournaments. Diakses di https://www.duniapembelajaran.com/2014/08/model-pembelajaran-team-game-tournament.html pada tanggal 12 Maret 2018.

Anonim. 2015. Pengertian Model Pembelajaran Definisi Menurut Para Ahli dan Kriteria. Diakses di http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-model-pembelajaran-definisi.html pada tanggal 12 Maret 2018.

Holis, Nur. 2013. Kelebihan dan Kekurangan Cooperative Learning TGT. Diakses di http://home-edukasi.blogspot.co.id/2013/04/kelebihan-dan-kekurangan-tgt.html pada tanggal 17 Maret 2108.

Suharni. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelasi VB SDN 07 Baruga Kendiri. Jurnal WAKAPENDIK Vol 2. No.4 (online)

Tiya, Kadir. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams GamesTournament(TGT) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa SMPN. Jurnal Pendidikan Matematika Volume 4 Nomor 2 (online)


No comments:

Post a Comment