Sejak terpilihnya menjadi Gubernur DKI Jakarta,
Joko Widodo atau yang populer disebut
sebagai Jokowi kini menjadi perbincangan di berbagai penjuru media, baik
elektronik maupun cetak publikasi. Sosoknya yang sederhana membuat para
jurnalis serta wartawan rela menunggu dengan sabar dan antusias di depan
kantornya, setiap pagi untuk mendapatkan sedikit rahasia mengenai cara kerja
Jokowi yang dikenal dengan nama “Blusukan”. Sehari pun tidak terlewatkan tanpa
berita meliputi kegiatan beliau yang unik di media.
Kini
Jokowi telah bersinar seperti bintang yang menerangi di daerah yang gelap.
Popularitasnya kian meroket dengan karakternya yang dapat menghipnotis jutaan
penduduk Indonesia yang rindu akan pemimpin seperti beliau. Ketika Partai
Demokrasi Indonesia menunjuk beliau untuk bersaing di kursi Gubernur Jakarta,
banyak yang meragukan bahwa warga Jakarta akan memilih dirinya. Namun dengan
tekadnya yang berani beliau mencalonkan diri ditemani dengan Ahok sebagai
wakilnya. Kenyataan sebaliknya terjadi
dengan terpilihnya Jokowi menjadi orang nomer satu di Jakarta.
Dibawah
kepemimpinannya, ibu kota berubah dengan cepat. Siapa yang tidak heran melihat
perubahan waduk Pluit di Jakarta Utara? Waduk yang dulunya terabaikan karena
kumuh kini berjuta-juta mata memandang menjadikan sebagai tempat wisata. Tak
hanya itu, blusukan dan tindakannya yang langsung turun ke lapangan, membuat
masyarakat mulai melihat beberapa mimpi datang ke realitas. Hanya dalam satu
tahun masyarakat merasa baik dengan cara Jokowi dalam memimpin Jakarta.
Sosoknya
yang fenomenal membuat dirinya terpilih menjadi Presiden Indonesia ke tujuh. Mengabdikan
dirinya kepada negara yang akan tunduk terhadap konstitusi. Presiden yang
mencoba memimpin negeri ini dengan cara yang berbeda, memilih para menteri
secara ketat dan kompetitif agar kursi-kursi kepresidenan dapat diduduki dengan
orang yang bersih tanpa korupsi. Semoga dengan terpilihnya menjadi Presiden,
Jokowi dapat menjalankan visinya “Revolusi Mental” dengan mengubah negeri ini
menjadi lebih yang baik agar tidak hanya dipandang sebelah mata oleh negera
lain.